Bencana Merapi Mudah-mudahan tidak Menjadi Ajang Unjuk Gigi

Meletusnya gunung merapi pada Hari Selasa Tanggal 26 Oktober 2010 merupakan sebuah ujian dari Allah SWT. Ribuan warga di sekitar lereng gunung teraktif sedunia tersebut harus pindah-pindah mengungsi karena zona aman terus mengalami perubahan dari radius 5Km, 10Km, 15Km sampai 20Km. Bantuan sangat diharapkan untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi.

Untuk membantu para pengungsi banyak berdatangan lembaga-lembaga Negera maupun swasta mengulurkan bantuan tenaga maupun dana. Jumlah lembaga-lembaga sosial berjumlah puluhan bahkan mungkin sampai ratusan. Semuanya berlomba-lomba membantu meringankan beban sesama. Tapi yang sangat disayangkan mereka menampakkan identitasnya dengan memajang spanduk, baleho dan bendera identitas. Kalau pemasangan identitas tersebut tidak ada niatan lain, hanya sebagai sarana pengenal saja mungkin tidak jadi soal. akan tetapi lain halnya jika yang memasang bendera, spanduk, banner tersebut adalah Partai Politik.

Tidak sedikit Partai Politik yang ikut berkecimpung dalam penanganan bencana merapi. Jika melintas di jalan akses gunung merapi terlihat bendera maupun spanduk yang bertuliskan Posko Bencana Merapi dari partai tertentu. Fenomena yang sangat ironis. Di tengah jeritan penderitaan korban merapi malah banyak berkibar bendera-bendera partai di sana. Tidak salah kalau ada yang mengatakan bencana dijadikan sebagai wahana kampanye terselubung.

Mudah-mudahan wacana kampanye terselubung di daerah bencana merapi tidak berlaku para PKS. Kami para team kepanduan sangat berharap pemberian bantuan tidak ada label/ gambar partai sehingga niat ikhlas lillahi ta’ala bener-bener bisa terwujud. Kalau memang masih ada bendera maupun spanduk beridentitas PKS itu hanya sebagai tanda/ petunjuk bagi para relawan dari luar daerah yang akan menuju Posko P2B PKS. Allahu A’lam. (Aa)

Tinggalkan komentar